Selasa, 17 Februari 2009

Hujan Turunkan Pendapatan Pasar Malam Sekaten

YOGYAKARTA, LENSA- Hingga Rabu (4/2) yang merupakan ha­ri ke­­lima Pa­sar Malam Se­katen di Alun-alun Utara Yog­yakarta,hujan tak henti-hentinya meng­guyur pasar malam. Pasar malam yang diadakan untuk meme­ringati maulid Nabi Mu­hammad SAW ini ber­akibat pada menurunnya pen­­da­patan pedagang di­ban­dingkan ta­hun lalu.
Penurunan pendapatan yang cukup drastis ini dike­luhkan oleh banyak pe­dagang dan pemilik wa­hana bermain yang ada di pa­­sar malam Sekaten. Me­reka yang tahun-tahun sebelumnya mampu me­raup keuntung­an lebih da­ri 300 ribu rupiah dalam se­malam,, kini merosot se­kali.. Bahkan dalam se­malam, ada pedagang yang tidak mendapat­kan pembeli sa­ma sekali.
Keadaan ini dibenar­kan oleh pedagang pakai­an anak Zulkarnaen (25) di stand pe­n­ju­alannya. Dia me­­ngaku pendapatannya benar-be­nar berbeda dari tahun lalu. Hampir tidak ada turis asing yang da­tang. Jumlah pengun­jung lokal pun dalam semalam dapat dihitung dengan jari. Mereka juga hanya sekedar meli­hat-lihat.
Keadaan ini terutama diakibatkan oleh musim hujan yang hampir tiap malam mengguyur kota Yogyakarta. Pa­sar malam yang beralaskan tanah tanpa atap yang mena­ungi­nya, membuat tanah men­jadi becek, pe­nuh genang­an air, dan tidak ada tempat berteduh bagi pengunjung.
Hal ini dibenarkan oleh Michael (35) seorang petugas me­nara jaga di Sekaten. Dia mengatakan minimnya tem­­pat berte­duh dan kon­disi tanah yang becek men­jadi faktor penyebab me­nurunnya jumlah pe­ngunjung tahun ini. Seorang pengunjung, Vita (18), merasakan Pasar Malam Sekaten tahun ini memang kurang nyaman karena faktor cuaca yang tidak menentu. Dia berha­rap panitia dapat lebih meningkatkan kenyaman­an para pengunjung, salah satunya, dengan menyedi­a­kan tenda sebagai tempat berteduh apabila sewaktu-waktu terjadi hujan.
Para pedagang ber­ha­rap keadaan ini tidak akan berlangsung lama, karena diperkirakan intensitas cu­rah hujan maret nanti tidak sebanyak bulan ini. Menurut pengalaman me­re­ka, jumlah pengunjung biasanya akan mencapai puncak ketika menjelang penutupan Pasar Malam Sekaten akhir maret nanti. (MTH)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar