Selasa, 17 Februari 2009

Aksi Donor Darah di Valentine Day Setetes Darah Saja Sangatlah Bermanfaat Bagi Kehidupan


YOGYAKARTA - LENSA, Kaum ABG (Anak Baru Gede) di Indonesia masih banyak yang mengenal tanggal 14 Februari sebagai perayaan valentine day. Mereka biasa merayakan hari yang dikenal dengan hari kasih sayang dengan saling bertukar coklat, kartu ucapan, bunga, dan lain-lain untuk mengungkapkan rasa sayang. Perayaan valentine day masih mudah dijumpai di beberapa Sekolah Menengah Atas (SMA) di Yogyakarta hingga kini.
Bertepatan dengan valentine day, LENSA menemukan sebuah peristiwa lain yang tak hanya tradisi tukar menukar coklat. Sebenarnya acara tersebut diselenggarakan bukan untuk memperingati valentine day, hanya bertepatan saja karena dilaksanakan 14 Februari 2009. Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 2 Depok Sleman Yogyakarta (SMK N 2) menyelenggarakan Aksi Donor Darah dan Seminar Kesehatan Reproduksi. Kegiatan ini sudah menjadi agenda rutin tiap tahun dari Seksi Bidang Kepribadian Berbudi Pekerti Luhur (KBPL) di SMK N 2 Depok.
Dewangga Adila Nugraha sebagai ketua umum kegiatan menyatakan bahwa tujuan dari kegiatan ini adalah membantu kerja Palang Merah Indonesia (PMI) dalam menyediakan darah. Mengingat PMI sebagai penyedia darah pun sering kekurangan, bahkan kehabisan persediaan. “Setetes darah saja sangatlah bermanfaat bagi kehidupan”, kata Rangga. Selain itu, acara lainnya yakni Seminar Kesehatan Reproduksi dimaksudkan untuk menambah pengetahuan mengenai kiat untuk menjaga kesehatan reproduksi serta menanamkan pola pikir yang sehat kepada setiap remaja untuk dapat menjaga diri dari bahaya pergaulan bebas.
Peserta dari kegiatan donor darah adalah umum dan sukarela, namun terdapat persyaratan yang wajib untuk diikuti, antara lain : usia di atas 17 tahun, berat badan untuk laki-laki minimal 50 kilogram dan perempuan minimal 48 kilogram, tinggi badan minimal 150, tidak sedang datang bulan bagi perempuan, dan sudah makan sebelumnya. Unit Transfusi Darah cabang Sleman juga melakukan pemeriksaan terlebih dahulu terhadap sukarelawan untuk memastikan kesehatannya sebelum dilakukannya transfusi. Sedangkan seminar bersifat wajib diikuti oleh siswa-siswi kelas 1 SMK N 2 Depok. Salah satu pembawa materi yakni dari polres Depok Sleman juga mengingatkan siswa-siswi untuk berhati-hati terhadap maraknya pergaulan bebas akhir-akhir ini.
Kegiatan ini cukup mendapatkan respon positif dari masyarakat sekitar. Azian, salah satu pendonor yang merupakan alumni dari SMK N 2 Depok mengungkapkan rasa ketakutannya sebelum transfusi darah dilakukan. “Ini merupakan yang pertama, tapi saya memberanikan diri karena efeknya baik untuk kesehatan serta sebagai wujud kepedulian terhadap sesama”, tutur Azian. Bahkan Azian menjadi ketagihan untuk ikut menyumbangkan darah lagi di lain kesempatan. (ER)

1 komentar:

  1. ww...
    oke2....
    ditunggu 2 minggu lagi berita laen nya ya...

    berita sek ok2 la...

    heee...

    BalasHapus