Minggu, 29 Maret 2009

TRAGEDI SITU GINTING MENGHANYUTKAN PULUHAN RUMAH SERTA NYAWA MANUSIA

Setelah tanggul jebol

Situ Gintung sebelum musibah

YOGYAKARTA-LENSA, Bencana alam kembali terjadi di Indonesia serta menelan korban jiwa. Tanggul Situ Gintung pada jumat (27/03) tepatnya pukul 04.15 wib jebol. Selain merenggut nyawa manusia, musibah juga merusak pemukiman, kendaraan warga, jalan, jembatan, serta fasilitas umum lain di sebagian besar daerah Kampung Poncol, Cirendeu, serta Ciputat. Hingga sabtu (28/03) dilaporkan 80 orang meninggal, 179 orang luka-luka, dan lebih dari 100 orang masih hilang.
Korban meninggal, luka-luka dan selamat dibawa ke RS. Fatmawati, Universitas Muhamadiyah Jakarta, dan STIE Ahmad Dahlan. Warga meninggal yang sudah teridentifikasi identitasnya telah dimakamkan hari ini oleh keluarganya. Karna jumlahnya yang amat banyak, warga menguburnya secara massal. Selain itu, terdapat juga warga yang berada di tenda-tenda pengungsian.
Tim SAR gabungan, TNI, POLRI, serta relawan masih melakukan pencarian di sepanjang sungai yang disinyalir membawa para korban musibah Situ Gintung serta di bawah puing-puing bangunan yang tertimbun oleh lumpur. Beberapa posko terus memantau perkembangan yang terjadi di lokasi musibah.
Korban yang selamat menjelaskan bahwa musibah terjadi bagai tsunami dengan skala kecil. Bencana terjadi begitu cepat serta menyeramkan. Air begitu deras dengan sekejap menerjang dan menghanyutkan puluhan rumah di sekitar danau termasuk perumahan elite bernama Cirendeu Permai. Rumah milik Kak Seto selaku Ketua Komnas Perlindungan Anak pun ikut terendam serta porak poranda. Mobil milik Kak Seto yang tadinya ada di garasi bahkan terseret kira-kira tiga meter.
Tragedi tersebut sungguh menyesakkan dada. Satu hari setelah musibah, sebagian besar warga yang selamat masih dalam kondisi psikologis yang mengkhawatirkan. Mereka mengalami syok karena kehilangan sanak saudara serta harta benda. Mereka ketakutan, terus-terusan menangis, berteriak histeris, bahkan terdapat warga yang belum bisa diajak berbicara.
Bantuan mulai berdatangan seperti dari dinas sosial, PMI, berbagai instansi, kalangan selebritis bahkan dari partai politik ikut membantu. Seperti yang terlihat sore (28/03), mobil dari Partai Keadilan Sosial terus melakukan mobilisasi bantuan. Tiga mobil ambulance juga terus stand by di lokasi sore itu. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono seusai melakukan kampanye partai Demokrat langsung bertolak ke Situ Ginting menyusul Wakil Presiden Jusuf Kalla. SBY mengungkapkan bahwa rumah-rumah warga yang hancur akan direhabilitasi oleh pemerintah.
Situ Gintung yang terdapat di Ciputat, Tangerang, Banten juga merupakan salah satu tempat eksotis sehingga menjadi kawasan wisata dengan danau alami serta sering digunakan latihan penyelamatan. Pada hari-hari libur, lokasi ini banyak dikunjungi masyarakat. Selain terdapat dana, kawasan wisata Situ Ginting juga menyediakan taman rekreasi dengan fasilitas kolam renang, gazebo, tempat memancing, jogging track serta area outbond.
Sebenarnya warga Situ Gintung sudah beberapa kali melaporkan kepada pemerintah bupati Banten untuk segera memperbaiki tanggul sejak 2 tahun yang lau. Namun hal tersebut tidak segera direspon mungkin dikarenakan menunggu anggaran. Pejabat tak cepat tanggap hingga akhirnya tragedi Situ Gintung pun harus menelan puluhan jiwa. Ada hikmah di balik tragedi, semoga musibah akibat kelalaian manusia tak kembali terjadi di tanah air. (ER)