Selasa, 17 Februari 2009

FPPI Kecam Pembangunan Semen Gresik di Pati


YOGYAKARTA, LENSA - Sejumlah pemuda yang tergabung dalam Front Perjuangan Pemuda Indonesia (FPPI), Kamis (05/02) pukul 12.00 melakukan unjuk rasa di bundaran Universitas Gadjah Mada sebagai bentuk solidaritas mereka terhadap warga yang bentrok dengan aparat keamanan di Pati beberapa waktu yang lalu, insiden tersebut berujung penahanan sembilan orang warga Kedumulyo, Sukolilo, Pati Jawa Tengah.

Aksi unjuk rasa ini sempat me­micu kemacet­an la­lu lin­tas di sepanjang Jl. Cik Di Tiro, karena berlangsung tan­pa pe­ngawal­­an po­lisi. Ak­si FPPI in­i d­ipicu oleh in­siden ya­ng ter­jadi pa­da tang­gal 22 Ja­n­­uari 2009 a­kibat pe­nolakan war­ga ter­hadap kun­jungan tim Semen Gresik. War­­ga yang me­nolak karena ke­cewa oleh pe­ngambilan ke­putus­an se­pi­hak yang di­laku­kan oleh Lurah Kedumulyo yang me­minta ser­­tifikat ta­nah warga se­bagai bukti kesediaan warga un­tuk menjual tanah ke­­pa­da pi­hak PT. Semen Gresik.
Da­­­lam o­ra­­si­­nya, FPPI me­ni­­lai pe­m­­ba­ngun­an pa­­­b­rik Semen Gresik di kelu­rahan Su­kolilo i­­ni d­i­­kha­watir­kan me­m­pengaruhi ke­seimbang­an a­lam khu­sus­nya
pasokan air untuk wilayah Pati. Selain itu FPPI menganggap petani dapat kehilangan mata pen­caharian mereka ka­rena lahannya akan dike­ruk habis oleh PT Semen Gresik, di­jadikan bahan baku pem­buatan semen.
Dalam ak­si ter­sebut, koordinator lapangan FPPI Sigit Karyadi menun­tut pim­pinan PT.Semen Gresik dan aparat kea­man­an untuk membebas­kan kesembilan orang yang masih ditahan di dalam ruang tahanan Polda Jateng. FPPI meno­lak keras segala bentuk ke­kerasan yang dilakukan oleh a­parat dan menghim­bau rakyat untuk meng­galang so­lidarita­s
u­ntuk war­ga Kedumulyo.
Aksi unjuk rasa ini berakhir pukul 13.00, ketika para de­monstran mulai beranjak mening­galkan Bundaran Univer­sitas Gadjah Mada. (MTH)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar